Skip to main content

Serunya Mengemas Budaya Tionghua Dalam Karikatur Digital

Beraksi.com - Kamis, 19 Mei 2022, 13.00 WIB

Penulis : Keisha Sarah Harijono


SURABAYA, Beraksi.com - Uniknya karya anak muda dalam mengekspresikan diri dewasa ini kian beragam. Salah satunya  membuat karya karikatur digital. Sebuah karya yang dibuat secara manual ini mampu mengemas budaya tionghua ke dalam satu frame yang cantik. Seperti apa yang sudah banyak kita jumpai di dunia perkuliahan khususnya DKV, banyak mahasiswa menggambar digital menggunakan tablet. Namun, masih sulit ditemui hobi menarik dalam menggambar ini yang kemudian dijadikan bisnis. Bisnis ini kemudian diberi nama Peapepo. 

Keseruan dalam menggambar manual secara digital menjadi daya tarik bisnis ini. Goresan demi goresan serta perpaduan warna dari beraneka ragam elemen dalam karikatur membuat karya ini terkesan spesial. Dengan ciri khasnya sendiri karya ini dikerjakan oleh 3 orang sahabat yang memiliki passion yang sama dimana mereka sekaligus menjadi founder dari bisnis Peapepo yang kerapkali dijuluki Peapepo Personal Gift. Sesuai dengan namanya, Peapepo memiliki motivasi unik seperti pernyataan Kevin salah satu founder Peapepo “Motivasi awalnya sih yang jelas untuk menciptakan suatu gift yang bisa mengemas moment termasuk moment budaya” ujar pria berkacamata yang tak lagi lajang itu.

Dengan segala kesuksesan yang diraih Pepapepo saat ini, ternyata banyak sejarah dibalik itu semua. Berawal dari teman sebangku dalam masa perkuliahan, kemudian merasa memiliki satu visi dan berakhir memutuskan untuk membuat bisnis bersama. Disamping merasa memiliki kegemaran sama, ternyata perjalanan bisnis ini tak selamanya mulus. Sempat merasa menyerah karna pencapaian omset yang tak mencapai target. Bersyukur bahwa Peapepo mampu bertahan hingga kini.

Begitu juga bak langit tak selamanya cerah, begitupula perjalanan mengemas moment customer kedalam suatu frame karikatur digital juga tak selamanya berjalan mulus. Tekhusus dalam mengemas moment budaya Tionghua. Biasanya dalam membuat karikatur budaya, seniman harus research melalui internet mengenai setiap elemen yang ada. Dimana elemen budaya tionghua sangatlah banyak dan detail seperti pernyataan Ronald salah satu founder Peapepo yang bertubuh atletis itu bahwa “Ya, kesulitannya sih waktu kita research di internet kadang-kadang juga beda sama apa yang ada di lapangan atau keinginan customer”. Untuk itu, dalam membuat sebuah suatu frame moment budaya tionghua ternyata tidak semudah itu.

Keunikan yang dimiliki Peapepo tak berhenti hanya sampai disini. ternyata dalam membuat karikatur digital, mereka dapat membuat setiap elemen yang mirip sesuai dengan foto yang diberi, bahkan hal ini dijamin oleh adanya fasilitas revisi selama dua kali. Khususnya dalam karikatur budaya tionghua yang kami soroti, dimana jika dibandingkan setiap elemen berwarna merah menyala sangat detail dan mirip. Perpaduan warna yang tepat membuat frame karikatur ini menyala.

Contohnya saja, dalam menggambar baju pengantin Tionghua Peapepo mampu membuat baju karikatur yang sangat mirip dan detail sesuai dengan foto. Atau lain hal seperti bangunan gedung vihara yang dapat digambar manual dengan memperhatikan faktor kemiripan pula. “Ya, biasanya dalam membuat karikatur itu ada form dimana customer bisa menulis detail apa saja yang harus ada termasuk foto-foto refrensi yang nantinya jadi acuan kami untuk menggambar” ujar Licke, satu-satunya perempuan diantara  founder Peapepo yang lain.

Pengemasan budaya ini memiliki nilai jual yang patut diapresiasi, pasalnya tak hanya menggambar manual tanpa aplikasi, Peapepo juga menuangkan seni dalam hal crafting, dimana seluruh gambar yang telah di print kemudian melalui proses crafting yang terdiri dari menggunting, menyusun, dan menempel hingga akhirnya dapat di serahkan kepada customer. Uniknya, Peapepo memiliki berbagai jenis gunting dengan berbagai ukuran dan tingkat ketajaman yang biasanya digunakan untuk crafting. Hal ini tentu saja berkaitan dengan semua elemen yang beraneka ragam dan berukuran kecil. Dalam suatu frame, sang crafter juga memiliki suatu box sendiri untuk mengumpulkan setiap elemen dalam satu frame agar tidak hilang. Tentu saja untuk menyusunnya juga diperlukan gambar asli yang memperlihatkan susunan lengkap.

Disamping sekedar mengekspresikan jiwa seni, peapepo juga memenuhi kebutuhan customer dan sangatlah terbuka mengenai request-request kecil seperti meniruskan pipi karikatur ataupun sekedar touch up. Seluruh karya yang dibuat oleh Peapepo ini dapat customer rasakan dengan harga mulai dari Rp. 490.000 hingga diatas Rp. 1.000.000. Tentunya harga ini sangatlah worth it dan juga pantas sebagai bentuk apresiasi seni terhadap anak muda Indonesia. Apalagi dalam seni tersebut menyimpan nilai pelestarian budaya, Budaya Tionghua.

Disamping sekedar mengekspresikan jiwa seni, peapepo juga memenuhi kebutuhan customer dan sangatlah terbuka mengenai request-request kecil seperti meniruskan pipi karikatur ataupun sekedar touch up. Seluruh karya yang dibuat oleh Peapepo ini dapat customer rasakan dengan harga mulai dari Rp. 490.000 hingga diatas Rp. 1.000.000. Tentunya harga ini sangatlah worth it dan juga pantas sebagai bentuk apresiasi seni terhadap anak muda Indonesia. Apalagi dalam seni tersebut menyimpan nilai pelestarian budaya, Budaya Tionghua.


Comments

Popular posts from this blog

Kondisi Wisata Kampung Pecinan Saat Pandemi

Beraksi.com-Selasa, 26 April 2022 11.45 WIB Penulis: Felita Soesanto SURABAYA, Beraksi.com - Wisata Kampung Pecinan Kapasan merupakan salah satu tempat wisata heritage di Surabaya. Pecinan sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti suatu wilayah atau tempat tinggal yang mayoritas penghuninya warga Tionghoa atau warga keturunan China. Tempat ini diresmikan pada tanggal 10 novermber 2020. Lokasi Wisata Kampung Pecinan ini terletak di Jl. Kapasan Dalam I Kapasan Lor No.3, RT.002/RW.09, Kapasan. Terdapat banyak sekali spot untuk foto seperti mural yang berbentuk bangunan gerbang China, jalanan yang berhiaskan banyak lampion gantung, rumah-rumah dengan gaya khas negeri China dan tidak ketinggalan stand makanan yang berada di Wisata Kampung Pecinan, banyak sekali pengunjung yang berfoto pada spot yang disediakan oleh pihak Wisata Kampung Pecinan.  Tidak lupa banyak pedagang yang membuka usaha tempat makan di tempat wisata tersebut dan sekitarnya. Beberapa stand makanan yang berada di san

Bermain Game Membawa Uang

Kamis 27 April 2022 WIB Penulis: Paulus Kristian  SURABAYA, Beraksi.com- E-Sport merupakan jenis olahraga yang dapat dikatakan baru di Indonesia, belakangan ini banyak anak muda yang melirik bahkan terjun sebagai pelaku/atlet dalam olahraga tersebut. E-sport sendiri merupakan jenis olahraga elektronik dengan media perangkat seluler ataupun perangkat elektronik lainya dengan wadah sebuah permain, para atlet yang menggeluti olahraga tersebut diharapkan mengasah tingkatan mereka dalam menjalankan atau memainkan permainan tersebut sehingga dapat di pertandingkan kepada antar pemain. Menurut salah satu pemain e-sport ternama dari Surabaya ‘sesungguhnya kegiatan e-sport ini dapat berhasil karena dukungan keluarga. Keluarga merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai kemenangan’ ucap Greogorius valendra, pria asal Sidoarjo itu telah menekuni kegiatan E-sport itu sejak 2014 silam. Berawal dari hobi semata menjadi sebuah profesi yang sangat menguntungkan, hadiah yang ditawari pun tidak t

Perjalanan Tim Basket SMA Petra 5 Surabaya

Kamis 28 April 2022 Penulis: Michael Kurniawan SURABAYA, Beraksi.com- Sekolah Menengah Atas Petra 5 merupakan sekolah Kristen yang beralamat di Jl. Jemur Andayani XVII No.2, Siwalankerto, Kec. Wonocolo, Kota SBY, Jawa Timur, salah satu kegiatan non akademik yang memiliki segudang prestasi ialah dari bidang olahraga terkhusus olahraga basket. Olahraga basket merupakan olahraga yang cukup banyak diminati para siswa terkhusus siswi putri sekolah Petra 5 Surabaya ini. Perjalanan tim basket putri SMA Petra 5 sendiri dapat dikatakan tidak mudah banyak berbagai pertandingan yang telah mereka menengkan, namun PR dari pelatih tim basket putri Petra 5 Surabaya Coach Jimmy Lay atau akrab disapa coach Lay membawa tim nya hingga play off di DBL. Coach lay merupakan pelatih tim basket putri yang melatih sekitar 5 sampai 6 tahun lamanya di sekolah tersebut. CoachLay menyebutkan bahwa “lebih mengutamakan di mental sebelum kita mempelajari di skill sebelum kita mempelajari mereka agar memiliki mental s