Beraksi.com - Kamis, 19 Mei 2022, 13.00 WIB Penulis : Keisha Sarah Harijono SURABAYA, Beraksi.com - Uniknya karya anak muda dalam mengekspresikan diri dewasa ini kian beragam. Salah satunya membuat karya karikatur digital. Sebuah karya yang dibuat secara manual ini mampu mengemas budaya tionghua ke dalam satu frame yang cantik. Seperti apa yang sudah banyak kita jumpai di dunia perkuliahan khususnya DKV, banyak mahasiswa menggambar digital menggunakan tablet. Namun, masih sulit ditemui hobi menarik dalam menggambar ini yang kemudian dijadikan bisnis. Bisnis ini kemudian diberi nama Peapepo. Keseruan dalam menggambar manual secara digital menjadi daya tarik bisnis ini. Goresan demi goresan serta perpaduan warna dari beraneka ragam elemen dalam karikatur membuat karya ini terkesan spesial. Dengan ciri khasnya sendiri karya ini dikerjakan oleh 3 orang sahabat yang memiliki passion yang sama dimana mereka sekaligus menjadi founder dari bisnis Peapepo yang kerapkali dijuluki Peapepo Pers
Beraksi.com - Selasa,17 Mei 2022, 20.00 WIB Penulis : Angela Darlene Susanto Beras Dhumpah Kepada bawah, tanah diri kita Kepada kehidupan, kepada tubuh yang terus terbuka bagi lian Orang yang serupa dengan diriku Di bawah karung beras menunggu kejatuhan Kematian paling indah dan tabah. SURABAYA, Beraksi.com - Suara narator mengalun indah membawakan narasi teater “Beras Dhumpah” . lampu dimatikan tanda pertunjukkan segera dimulai, penonton yang semula saling bercakap satu sama lain mendadak hening untuk fokus menyasikan pertunjukkan teater tubuh tersebut. Teater tubuh ini dipersembahkan oleh Language Theatre Sumenep, adapaun pemainnya yang terdiri dari Muhammad Fayat, Latif Kobhung, Ghaniyana Firananda, Rifku Nur Alif, Raudhatul Hasanah, M.Fauzi, dan Zainal Abidin. Para seniman ini mementaskan pertunjukkan teater tubuh dengan sangat apik dan penuh dengan makna, sehingga penonton di sana yang menyaksikan pertunjukkan tersebut sangat terpukau dengan aksi dan tingkah mereka. Teater tubuh